Rakatalenta

Pantang meragukan janji Allah

لا يشككنك في الوعد عدم وقوعِ الموعود وإن تَعَيَّن زمنُه لئلا يكونَ ذلك قَدْحاً في بصيرتِكَ وإخماداً لنور سريرتك
Jangan sekali-kali kau meragukan janji Allah yang ternyata tidak terjadi, walau di waktu yang telah ditentukan sekalipun, agar hal itu tidak mencederai mata hatimu dan memadamkan cahayanya.
Seperti yang telah ditegaskan empat kali dalam al-Qur’an, Allah tidak pernah ingkar janji. Ketika Allah berjanji akan melakukan atau memberi sesuatu, maka itu pasti ditepati. Namun, adakalanya janji itu tidak juga terjadi karena kadang terjadinya janji-Nya itu sebenarnya digantungkan pada syarat-syarat tertentu yang manusia tidak mengetahuinya.
Dalam kasus orang-orang spesial yang dijadikan kekasih oleh Allah, sering kali mereka mendapatkan visi (penerawangan) tentang kejadian di masa depan. Visi itu biasanya benar-benar terjadi, namun ada kalanya tidak terjadi seperti yang diperlihatkan kepada mereka karena adanya syarat-syarat samar yang tidak diketahui. Hal ini pernah terjadi pada Rasulullah ketika Beliau memberikan visinya pada para sahabat bahwa di tahun ini (pada waktu itu tahun Hudaibiyah) akan ada penaklukan oleh kaum muslim, namun ternyata penaklukan yang dijanjikan terjadi tahun berikutnya.
Dalam kasus orang-orang kebanyakan seperti kita, janji Allah tidak kita dapati dari visi tertentu melainkan hanya dari al-Qur’an dan hadith saja. Sekedar contoh, perhatikan ayat berikut:
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ . وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّى يُغْنِيَهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ… [النور: 32، 33]
Kawinkanlah orang-orang yang singgle di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. Adapun orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian dirinya sampai Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.
Karena firman tersebut, Abu Bakar berkata: “Patuhi perintah Allah dalam perintah untuk menikah, maka Dia akan menepati janji-Nya padamu tentang kekayaan”. Ibnu Ma’ud berkata: “Carilah kekayaan dalam pernikahan!” dan ada banyak komentar lain yang serupa. Rasul pun pernah menikahkah laki-laki yang tidak punya apapun selain sarungnya dan bahkan tidak mampu memberi mas kawin berupa cincin dari besi sekalipun. Yang dijadikan mas kawin akhirnya adalah mengajarkan ayat suci al-Qur’an. Semuanya karena janji Allah itu, janji yang pasti ditepati oleh-Nya.
Namun, beberapa orang mungkin bertanya dalam hatinya, mengapa saya tetap berkekurangan meskipun saya telah menikah? Atau mengapa saya belum juga mampu untuk membiayai pernikahan saya padahal saya telah berusaha dan umur pun sudah lebih dari cukup?
Dalam kasus seperti ini, hendaknya orang tersebut tidak berburuk sangka kepada Allah karena bisa saja janji itu digantungkan pada syarat tertentu yang ternyata tidak dilakukannya, seperti syarat memenuhi kewajibannya sebagai suami/istri, tetap di jalur yang dibenarkan, tidak ragu akan kuasa Allah, berusaha serta berdoa dengan sungguh-sungguh dan lain-lain.
Adab sopan santun kepada Allah mesti tetap dilakukan dalam keadaan apapun. Berburuk sangka dengan menyangka Allah tidak mengabulkan janji-Nya tidak akan mendatangkan kebaikan apapun, tapi justru akan mengundang kerugian karena Allah itu sesuai dengan yang dipersepsikan oleh hamba-Nya. Jadi baguskanlah persepsi Anda tentang Allah.

[Sumber: http://situswahab.wordpress.com/2011/04/25/hikmah-7-pantang-meragukan-janji-allah/]

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kajian Islam dengan judul Pantang meragukan janji Allah. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://ruangibadah.blogspot.com/2013/02/pantang-meragukan-janji-allah.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Rakatalenta - Jumat, 08 Februari 2013

Belum ada komentar untuk "Pantang meragukan janji Allah"

Posting Komentar